Modul 2.3 Coaching Untuk Suvervisi Akademik
Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri:
- Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?
- Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut.
- Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?
- Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.
- Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?
Sebelum di observasi belum yakin apa yang saya lakukan itu sudah baik. Namun setelah di obsevasi dan mendapat penilaian dari kepala sekolah saya lebih mengenal kekurangan saya. Tetapi terkadang saya merasa kepala sekolah mencari-cari kekurangan saya tanpa memberikan solusi. Hal inilah yang sering membuat kata suvervisi itu menjadi momok yang menakutkan bagi saya dan bahkan mungkin bagi guru yang lain.
Proses suvervisi akademik idealnya dilakukan secara rutin dengan jadwal tertentu. Sifatnya adalah untuk mendorong dan memotivasi guru untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap model pengajarannya dan memberikan masukan-masukan bukan melihat kekurangannya saja tanpa ada solusi. Suvervisi itu membuka ruang diskusi terhadap guru sehingga wawasan guru semakin terbuka.
Jika saya sebagai seorang kepala sekolah dan akan melakukan suvervisi maka gambaran idealnya saya berada pada posisi 7-8, dan aspek yang saya butuhkan untuk mencapai gambaran ideal adalah menggali lebih dalam hal-hal yang bersangkutan dengan guru dan bahkan pelajaran yang sedang diampu.
Komentar
Posting Komentar