Suara azan bekumandang di telingaku. Aku terbangun dari tidur dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 4.30. Merasa masih kecepatan untuk bangun dan rasa kantukpun menyerang aku kembali tidur. Dalam pikir biarlah tidur sekitar 15 hingga 30 menit lagi. Tidak lama kemudian akupun kembali tersentak dan terbangun. Aku kembali melihat jam menunjukkan angka 5 dan diikut dengan angkat 45. Dalam hatiku sudah bisalah bangun karena sudah jam 5 kurang.
Aku bangkit dari tidur dan segera mengerjakan rutinitas dipagi hari. Tidak seperti biasanya aku harus bergerak dengan cepat bahkan cenderung buru-buru. Pagi hari ini aku lebih santai mempersiapkan kebutuhan makan keluarga. Aku merasa bahwa waktu masih panjang sebelum anak harus berangkat ke sekolah. Bolak balik melewati kamar anak karena mengambil bahan-bahan masakan, tidak ada niat untuk membangunka mereka. Aku pun tidak ingin membangunkan terlalu cepat, biarlah mereka menikmati tidurnya sebentar lagi. Toh hari masih gelap dan waktu masih sangat pagi.
Aku mempersiapkan bumbu ikan yang ingin dimasak. Sekali lagi aku bekerja dengan santai tidak terburu-buru. Namun semua berubah ketika hendak memasukkan ikan ke belanga, tidak sengaja aku melihat ke atas atap rumah. Dan aku bingung melihat hari sudah sangat terang. Aku berfikir apa yang terjadi? kemana hari sudah terang? Segera aku keluar dari dapur dan mengambil handphone untuk melihat jam. Apa yang aku lihat membuatku semakin bingung, ko bisa waktu sudah menunjukkan pulu 6.28? Padahal aku merasa baru sekitar setengah jam bekerja, harusnya masih setenah enam.
Tidak bisa berfikir terlalu lama, aku langsung kocar kacir membangunkan anak-anak dan mempersipkan makanan segera. Sambil memasak aku memanggil-mangki nama anak-anak supaya segera bangun dan mandi. Dan pikiranku terus bertanya kenapa tiba-tiba sudah terang dan kenapa tiba-tiba sudah setengah 7? Untuk anak bisa gerak cepat dan akhirnya mereka bisa berangkat dan tiba disekolah tepat waktu.
Anak-anak sudah berangkat aku kembali tergesa-gesa mempersiapkan diri untuk bekerja sambil berfikir. Hingga saat suami tiba dari mengantar anak aku baru tersadar, ternyata kesalahan ada pada diriku. Aku salah menerjemahkan jam. Jelas-jelas aku melihat jam 5.45 artinya jam 5 lewat empat puluh lima, eh aku malah menerjemahkannya jam 5 kurang 15. Aku bingung dan tertawa sendiri.
Ah nikmatnya hari ini yang sudah bangun telat kerja buru-buru dan nonstop mulai dari bangun pagi hingga hari hampir berganti. Mengajar 4 jam pelajaran, ditraktir teman makan siang, kembali kesekolah bertemu dengan para mentee, pulang kerumah lanjut dengan pertemuan tatap maya 2 program dan dilanjut lagi dengan pelayanan prima bagi orang yang meminta tolong untuk di ajari. Semoga tetap sehat dan bisa berdampak.
Komentar
Posting Komentar