Aku bukan orang hebat, yang bisa melakukan berbagai hal dengan baik. Aku bukan wonder woman pun yang bisa melakukan berbagai hal dengan hebat. Aku bukan super power yang bisa kuat dalam setiap hal. Aku hanya seorang manusia yang ingin berlajar dan belajar. Aku hanya seorang manusia yang memiliki keinginan untuk bisa jadi orang yang terbaik buat anak-anakku paling utama. Aku hanya orang biasa yang ingin memberikan yang terbaik bagi sekitarku. Aku hanya orang biasa yang ingin berbuat dan berbuat.
Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam setiap proses yang aku jalani. Terkadang orang akan berkata bahwa aku lebih mementingkan karir daripada keluarga. Terkadang orang akan mengira bahwa aku tidak meperhatikan keluargaku. Terkadang orang akan menduka bahwa aku hanya mengejar pekerjaan. Terkadang mungkin orang juga akan berkata bahwa perjalannanku mulus. Orang akan mengira bahwa semua aku raih dengan mudah.
Namun aku satu-satunya orang yang memahami siapa diriku. Aku yang lebih tahu bagaimana perjuangan yang harus aku hadapi. Jatuh bangun merupakan hal yang biasa. Jatuh bangun justru membuat aku lebih kuat. Di hina, dipandang sebelah mata, dipersulit pernah aku alami. Bahkan dengan terlihat jelas dan berkata dengan jelas bahwa aku tidak layak. Namun dengan semua itu aku justru memutuskan dan bertekat. Aku harus manunjukkan diri bahwa tidak serendah yang mereka pikirkan. Itulah yang membuat aku bangkit kembali.
Jatuh bangun tidak menjadi penghalang, bukan berarti tidak ada lagi yang menghalangi. Bahkan anak-anak sering komplain. Jadi aku harus mampi menyeimbangkan antara anak dan pekerjaan. Kualiti time menjadi senjata paling besar yang bisa aku manfaatkan untuk memastikan kedekatan dengan anak-anak tetap terjalin dengan baik. Memastikan kebutuhan mereka dengan baik. Memastikan pendidikan dan asupan mereka dengan baik. Dan aku harus bisa menyakinkan mereka bahwa semua yang kulakukan adalah hal baik dan sedang kubutuhkan.
Ambisi, jika orang bilang ini merupakan ambisi mungkin ya. Bukankah orang harus memiliki tekad yang hampir sama dengan ambisi dalam melakukan sesuatu hal? Maka aku memiliki ambisi untk bisa terus berkembang. Bukan hanya saat ini, tetapi sikap itu sudah ada sejak kecil, ditambah lagi, jika memang saat ini sedang ada waktu dan kesempatan. Untuk melakukan setiap hal yang aku jalani, tentu ada harga yang harus dibayar dengan mahal.
Istrahat. Jika orang sudah istrahat aku mungkin masih terus bekerja. Disaat orang masih tidur aku mungkin sudah bangkit. Waktu. Di saat orang memiliki waktu banyak untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan dan bisa santai, aku harus bergerak dan terus bergerak dengan kecepatan yang mungkin di atas rata-rata. Kali ini mungkin aku masih terus merangkak sehingga banyak hal yang harus dibenahi. Ke depan semoga bisa naik tangga satu level sehingga lingkup yang harus dicapai semakin kecil.
Komentar
Posting Komentar