"Meida teruslah berkarya, jangan lihat dulu apa yang Meida dapat, sekarang mungkin capek tapi seiring berjalan waktu rejeki itu akan mengalir. Tapi ingat jangan karirnya bagus tapi anak terlantar"
Sebuah kata motivasi yang menyemangatiku dalam menjalankan semua kegiatan yang sedang saya ikuti belakangan ini. Kata motivasi ini berasal dari pimpinanku di sekolah. Kata yang menurut saya sangat berharga karena terkadang untuk mendapatkan dukungan dari orang lain itu sangat susah, bahkan sekalipun pimpinan kita sendiri. Namun dalam hal ini pimpinan saya memberikan motivasi. Tidak selamanya dukungan itu dalam bentuk materi, tetapi dukungan dalam bentuk motivasi juga akan sangat berharga. Kita bagaikan di perhatikan dan disemangati. Hal ini mampu menambah tenaga dan semangat untuk terus berkarya.
Di antara kata motivasi yang disampaikan terselip pesan singkat namun sangat berharga dan mengena di hati. Kata yang mengingatkanku untuk tidak melupakan anak di sela-sela kesibukan yang padat. Anak memang seharusnya menjadi prioritas utama dalam keluarga. Namun kebutuhan anak juga harus dipenuhi, maka berkerja mencari nafkah menjadi salah satu kewajiban orang tua. Ayah memang kepala rumah tangga yang bertanggunG jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun tak jarang ibu juga berperan untuk mencari nafkat karena berbagai faktor.
Untuk menjalin kedekatan yang intim dengan anak disela-sela kesibukan maka ada beberapa tips yang saya lakukan:
- Berusaha untuk makan bersama dengan anak, minimal pagi dan malam (karena siang sering masih kerja sementara anak ada dirumah)
- Berusaha menyempatkan untuk mengantar dan menjemput anak (hanya jika betul-betul tidak bisa maka membiarkan anak pulang naik angkot atau dijemput orang lain)
- Saat mengantar anak tiba disekolah atau hendak berangkat saat ayahnya yang mengantar maka 3 hal yang wajib kami lakukan yakni, Salam, tos dan cium ditambah lagi 1 hal yang selalu saya lakukan sendiri yaitu mengucapkan kata "semangat" diikuti dengan mengepal kedua tangan dan tersenyum
- Ketika menjemput anak ke sekolah saya akan memanggil namanya dan menunggu kedantangannya dan tidak mendekat sambil membetangkan kedua tangan, sehingga anak akan berlari mengejar dan melompat untuk mendapat pelukanku.
- Saat pulang dari tempat kerja, berusaha untuk membawa oleh-oleh untuk anak.
- Saat tiba dirumah hal pertama yang saya lakukan adalah memanggil nama anak-anak sambil menunggu sampai mereka semua datang dan memeluk atau mendapat pelukan serta ciuman dariku. Dalam hal ini terkadang si abang memang sudah mulai sungkan atau enggan memeluk, namun saya selalu tegaskan bahwa memeluk orang tua itu adalah hal yang sangat berharga yang tidak boleh dilewati.
- Jika bepergian ke tampat yang tidak formal berusaha membawa salah satu anak atau bahkan dua tiga orang. Contoh saat ke pesta jika tidak menggangu sekolah maka akan saya bawakan beberapa orang yang memungkinkan bisa dibawa.
- Berusaha menyediakan waktu untuk berlibur bersama keluarga baik ke tempat yang dekat maupun ke tempat yang jauh.
Komentar
Posting Komentar