SERBA SERBI MENGHADAPI PESERTA PELATIHAN DARING

Empat hari berturut-turut TIM 11 12 melakuan pengimbasan terkait pemanfaatan akun belajar. Pengimbasan yang dilakukan secara daring dengan menggabungkan pelatihan sinkronus dan asinkronus. Sinkronus dilakukan dengan pertemuan virtual masing-masing TIM 2 hari dengan memaparkan fitur-fitur google yang dapat digunakan dengan memanfaatkan akun belajar.id Asinkronus dilakukan dengan memberikan materi dan Uji Kompetensi melalui classroom untuk dikerjakan para peserta.

Untuk mendapatkan sertifikat 32 jam peserta diwajibakan mengerjakan Uji Kompetensi. Dalam soal uji kompetensi peserta diminta untuk memasukkan akun trainer dan memilih level trainer. Untuk mempermudah peserta maka para trainer membagi peserta dan menentukan trainernya masing-masing. Data tersebut dikirim melalui classroom dan Grup Whatshapp. Data trainer dan Uji Kompetensipun dikirm bersamaan dan berulang dengan harapan peserta dapat membaca dan mengerjakan dengan baik. 

Walau para trainer sudah bekerja dengan aktif namun ternyata peserta masih banyak tidak memahami atau mungkin tidak membaca instruksi. Maka saat para trainer membagikan data peserta yang sudah mengerjakan Uji Kompetensi bermunculan lah berbagai pertanyaan yang menimbulkan berbagai masalah. Banyak peserta yang salah memasukkan trainer sehingga tidak bisa terdeteksi oleh para trainer. Beberapa persoalan yang muncul dalam pengerjaakn Uji Kompetensi:

  1. Peserta memasukkan akun trainer dengan akun sendiri
  2. Peserta memasukkan akun orang lain dan tidak ada dalam daftar trainer panitia pelatihan
  3. Peserta memasukkan akun trainer yang salah
  4. Peserta menggunakan akun pribadi
  5. Peserta tidak mengisi akun trainer
Karena kesalahan yang dilakukan oleh para peserta maka para trainer tidak dapat mendeteksi data mereka dengan cepat. Selain itu trainer hanya menerbitkan sertifikat sesuai dengan data yang mereka dapat yaitu peserta yang mengerjakan Uji Kompetensi dengan mengisi akun trainer yang benar. Namun ternyata kesalahan peserta tidak bisa diterima oleh peserta itu sendiri sehingga banyak muncul pesan yang mengeluh dan bahkan menyatakan panitia tidak profesional. 

Sebenarnya bisa saja trainer mengabaikan karena kesalahan terjadi pada peserta. Namun karena rasa moral dan tanggung jawab para trainer tetap melayani dan membalas setiap pesan yang masuk. Saat trainer meminta bukti bahwa peserta sudah memasukkan akun yang benar barulah para peserta sadar dan mengaku. Padahal dari awal sudah ngotot merasa benar. Diperlukan kesabaran untuk menghadapi para peserta.









Komentar