"Mama...besok bontot kami jangan kue lagi, yang lain dulu"
Begitulah permintaan pertama siboru ketika sampai di rumah setelah pulang sekolah. Dan permintaan itu juga sama dengan permintaan abannya. Tatap muka 100% sudah berlaku di sekolahnya walau jumlah jam pertemuan masih dikurangi. Sekolah menghimbau supaya peserta didik tidak jajan sembarangan di lokasi sekolah dan harus membawa bekal dari rumah. Oleh karena itu lah maka setiap hari aku membekali anak-anak dengan berbagai makanan namun lebih sering kue.
Hari pertama si boru tidak membawa bekal, atas instruksi gurunya maka siboru meminta supaya dibuatkan bekalnya. Karena pulang jam 9 pagi maka aku merasa tidak perlu membawa makan siang cukup makanan ringan saja. Namun si boru ngotot harus membawa nasi. Cukup lama kami berdebat terkait bekal yang akan di bawanya, tetapi terpaksa aku harus mengalah karena pendiriannya teguh tidak mau goyah. Jadilah hari kedua siboru memawa bekal nasi dan lauknya. Pulang dari sekolah siboru mengaku bahwa dia salah, karena ternyata teman-temannya tidak ada yang membawa nasi kecuali dia. "Oh ia ternyata mama benar, tidak usah bawa nasi, bawa kue aja. Siboru dan abang-abangnya pun akhirnya membawa bekal kue setiap harinya. Entah apa yang terjadi beberapa hari lalu si boru dan si abang minta lagi di bekali dengan nasi, mie dan telor.
Jika anak bawa bekal kue, biasanya aku belikan saja. Banyak pilihan kue atau roti yang bisa dibawanya. Namun kerena anak-anak ngotot harus bawa bekal makan siang, akupun harus mempersiapkan sendiri. Pagi haru yang memang sudah super duper sibuk untuk mempersiapkan serapan dan memberangkatkan anak kesekolah, pagi ini semakin bertambah lagi kerempongan mempersiapkan bekalnya. Tidak tanggung-tanggun 3 jenis pendamping nasi harus kupersiapkan. Ditambah lagi aku bagun lebih lama dari hari sebelumnya, jadilah aku menjalani pagi lari sana, lari sini.
Untung jam 07.00 tepat semua sudah beres dan ke tiga anakku siap berangkat ke sekolah. Begitu roda sepeda motor yang membawa mereka melaju aku langsung berlari ke kamar mandi siap-siap berangkat kerja. Tidak sampai disitu diperjalan aku harus berlomba dengan pengendara lain yang pada merayap hingga tiba di sekolah 1 menit sebelum dinyatakan terlambat. Hari yang melelahkan, tetapi ketika anak-anak bisa dengan senang berangkat kesekolah, hati juga terasa senang dan lega. Semoga diberi kekuatan untuk terus bisa memberikan yang terbaik buat mereka malaikat kecilku.
Komentar
Posting Komentar