Jadi ceritnya dia sudah mutung (muka kesal), karena sebentar lagi gilirannya untuk mengulosi (memberikan ulos kepada pengantin) sebagi tulang, namun lupa dan tidak tahu dimana ulosnya berada. Sementara posisi dia sebagai Tulang merupakan posisi yang sangat penting dalam acara pernikahan tersbut.
Sebagai menantu paling tua dalam keluarga besar ayahku dia memang memiliki peran yang sangat penting dan utama dalam setiap kegiatan upacara adat. Ditambah lagi dia memiliki talenta terkait adat istidat bahkan dia lebih mampu dari laki-laki yang ada di dalam keluarga besar saya. Karena itu sering kali setiap urusan adat dia harus mempersiapkan dan minimal harus ada campur tangan dari dia.
Namun saat ini kondisinya berada pada titik gampang lupa. Maklum sudah dua kali struk dan pertama kali struk di terserang amnesia jangka pendek, apapun hal yang baru dia lakukan dalam hitungan detik bisa lupa. Bersyukur dia masih bisa melewati masa kritis dan boleh dikatakan sudah sembuh, walau daya ingatnya jauh menurun. Hal itu jugalah yang menyebabkan kali ini menjadi sebuah masalah "Lupa diaman ulos berada". Ditambah lagi ulos ini tidak bisa dicari atau diganti dengan mudah karena jenisnya berbeda dari semua ulos yang ada saat itu.
Saat pulang dari gereja saya memang melihat ulos itu ada ditangannya. Namun setelah itu aku tidak tahu diletakkan dimana. Sudah banyak orang yang mencari ke mobil, rumah singgal, sekitar pesta namun tidak ketemu. Wajar kalau kami panik dan dia mulai kesal dan sedih. Setelah mencari kesana-kemari akhirnya keberadaan ulos ketemu. ternyata dia memberikan kepada abangku anaknya yang ke dua, dan saat proses pencarian si abang sedang mengambil ulos di tempat penyimpanan. Ulospun kami bawa, namun ternyata belum mampu menghilangkan rasa sedihnya. Untuk mengubah suasana akupun menarik tangannya dan mengajak berfoto. Untung segera dia bangkit dan senyum kembali terpancar diwajahnya. Dia ibuku yang luar biasa.
Komentar
Posting Komentar