Alun-alun berasal dari bahasa jawa yang dulunya ditulis dengan aloen-eloen. Pada dasarnya alun-alun merupakan halaman rumah yang cukup luas. Namun ada juga alun-alun yang berukuran sangat luas dan biasanya ada di depan kerajaan, kantor bupati dan lain-lain. Sehingga alun-alun juga merupakan suatu lapangan yang luas berumput dan terbuka. Alun-alun juga biasanya dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan oleh masayarakat sekitar untuk melakukan berbagai kegiatan.
Dalam tradisional jawa tata arsitektur dikenal dengan istilah Catur Gatra Tunggal. Catur Gatra Tunggal memiliki arti yaitu empat elemen berada dalam satu kesatuan. Dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan tempat berdirinya keraton itu sendiri, mesjid, alun-alun dan pasar. Masing-masing elemen memiliki fungsinya yakni sebagai pusat kekuasaan, tempat untuk beribadah, tempat kegiatan masyarat dan sebagai pusat ekonomi.Yokyakarta sendiri memiliki dua alun-alun. Salah satu berada di depan keraton yang disebut dengan alun-alun utara (alun-alun lor), salah satu lagi berada di belakang keraton yang disebut dengan alun-alun selatan (alun-alun kidul). Secara keseluruhan keraton Yokyakarta terletak di sebuah garis imajiner yang menghubungkan pantai Parangtritis, Keraton dan Gunung Merapi.
Alun-alun kidul merupakan alun-alun yang paling populer di bandingkan dengan alun-alun lor. Hal ini karena alun-alun tersebut sarat dengan cerita. Keberadaan alun-alun kidul dibangun bertujuan agar belakang keraton terlihat seperti bagian depan. Dengan demikian keraton tidak membelakangi laut selatan yang dipercayai di jaga oleh Ratu Pantai Selatan atau Ratu Kidul. Ratu Kidul diyakini memiliki hubungan majis dengan Raja Mataram. Selain itu di tengah alun-alun Kidul terdapat dua pohon ringin (beringin) yang cukup besar dan disebut dengan ringin kembar.
Ada sebuah permainan yang dikenal yang dapat dilakukan di alun-alun kidul, yaitu permainan masangin. Masangin sendiri merupakan singkatan dari Masuk Dua Beringin. Permainannya senderhana saja yaitu dengan menutup kedua mata, berdiri di arah luar alun-alun lalu berjalan lurus ke tengah-tengah ringin kembar. Permainannya mungkin sederhana, namun ternyata banyak orang yang gagal menuju tengah-tengah ringin. Terkadang orang yang mencoba beberapa langkah saja sudah belok ke berbagai arah, bahkan tidak jarang jauh dari tujuan. Konon hanya orang-orang yang berhati bersih yang mampu berjalan lurus dan melewati ringin kembar. Dalam artian yang lebih luas bahwa ada pesan yang disampaikan dalam permaianan tersebut yaitu bahwa untuk mencapai hal-hal yang diinginkan maka kita harus berusaha keras, selain itu kita juga harus menjaga hati.
Untuk melihat percobaan kami klik disini
Komentar
Posting Komentar