Rutinitas setiap hari yang saya lakukan biasanya akan diakhiri dengan sesi menulis. Kenapa harus terakhir? karena biasanya ide menulis muncul setelah mengerjakan banyak hal di hari itu juga. Dengan kata lain sebelum menulis maka harus mempersiapkan ide terlebih dahulu dengan melakukan berbagai hal. Ide biasanya muncul tentang berjuangan yang sedang di alami pada hari ini. Bisa juga saat mengalami hal seru ataupun menarik. Yang intinya ide akan muncul setelah beraktivas sehingga ada hal yang ingin dituangkan dalam sebuah tulisan. Karena itulah menulis menjadi jadwal terakhir setiap harinya.
Sebenarnya aku juga ingin mengubah kebiasaan ini. Memberikan ruang waktu untuk menulis bukan pada urutan terakhir. Namun terkadang karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan maka urung terlaksana. Namun setiap hari saya harus te
rbiasa was-was. Kenapa was-was? Karena di malam hari biasanya aku akan mendampingi anak-anak sebentar golek-golek di kamar sebelum mereka tidur. Nah.. saat itu akan ada godaan yang sangat besar.
rbiasa was-was. Kenapa was-was? Karena di malam hari biasanya aku akan mendampingi anak-anak sebentar golek-golek di kamar sebelum mereka tidur. Nah.. saat itu akan ada godaan yang sangat besar.
Ketika menidurkan anak, memang otak tetap teralihkan karena tulisan belum disetor. Namun karena anak adalah prioritas utama maka saya harus merelakan setor tulisan urutan belakang dibandingkan dengan menidurkan anak. Yang menjadi masalah ketika maksud hati menidurkan anak, namun ternyata aku juga ikut tertidur. Hal ini lah yang membuat saya sering nyaris gagal. Seperti malam ini saya terbangun dari tidur yang sempat nyenyak memeluk anak gadisku. Dan saya sedang mengalami nyaris gagal.
Selamat malam....
Selamat malam....
Komentar
Posting Komentar